Assalamu’alaikum wwt.
Manusia umumnya takut kepada jin. Dalam
kalangan bangsa Melayu, biasanya jin itu dipanggil hantu. Ada berbagai-bagai
nama panggilan jin atau hantu itu seperti hantu raya, pocong, pelesit,
pontianak, jin tanah, jin air dan sebagainya. Jin itu digambarkan sebagai makhluk yang
menakutkan dan boleh memudharatkan manusia. Benarkah begitu?
Info pada kali ini adalah berkaitan
dengan beberapa peristiwa tentang tindak tanduk jin yang mengganggu manusia.
Tahap gangguan jin terhadap manusia tidak mengira sesiapa hatta sehingga kepada
Rasulullah saw sendiripun diganggu. Apatah lagi kita sebagai manusia biasa, pasti tidak terlepas
daripada gangguan jin. Namun begitu, peristiwa jin mengganggu Rasulullah saw
dan beberapa orang sahabat baginda sebenarnya mengajak kita berfikir dan
mengambil iktibar akan tipu daya jin dan bagaimana untuk mengalahkan jin
tersebut..
Ikuti seterusnya.....
1. KISAH PERTEMPURAN RASULULLAH DENGAN JIN
Kisah Baginda Bertempur dengan
Jin ketika Israk Mikraj
Ketika baginda Rasulullah bersama Malaikat Jibrail
dalam peristiwa Israk dan Mikraj dengan mengendarai Buraq, tiba-tiba Rasulullah
melihat Ifrit dari bangsa Jin yang mengejar baginda dengan semburan (energi)
api, setiap baginda menoleh, baginda melihat Ifrit itu terbang mengekori untuk
membinasakan Nabi dengan terus-menerus menyemburkan (energi) Api dari peralatan
obor yang dibawah Jin Ifrit itu. Kemudian Jibril berkata: "Tidakkah aku
ajarkan kepada anda beberapa kalimat, jika anda baca maka akan memadamkan
apinya dan terbalik kepada wajahnya lalu dia binasa (hancur lebur)?"
Kemudian Jibril AS memberitahukan doa tersebut kepada Rasulullah.
Doanya (kalimat
sempurna/sakti):
Maksud : Aku berlindung
dengan wajah Allah yang Maha Mulia dan dengan Kalimat-Kalimat Allah yang
Sempurna yang tidak ada “melampauinya” segala kebaikan mahupun keburukan dari
kejahatan apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar darinya dan
dari kejahatan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. Dan dari
kejahatan fitnah di malam dan siang hari dan dari kejahatan
jalan-jalan dimalam dan siang hari, kecuali suatu jalan yang dilalui
dengan kebaikan, wahai yang Maha Penyayang.
Setelah Nabi
Muhammad saw. membaca doa tersebut, maka jin Ifrit yang mengejar beliau jatuh
tersungkur lalu binasa dan obornya padam.(HR. Bukhari)
Kesimpulan yang
dapat diambil dari kisah ini adalah
- Jin dapat terbang
- Jin mempunyai teknologi canggih di alamnya (Obor yang boleh menyemburkan api yang dapat membakar tubuh manusia)
- Jibril menjadi ‘Guide’ Rasulullah yang mendampingi beliau lalu memberikan petunjuk dan arahan pada Baginda Nabi ketika bertempur dengan Jin Ifrit
- Doa dapat menjadi senjata untuk menghancurkan jin
Rasulullah bertempur dengan
jin ketika Sholat
"Sesungguhnya
syaitan merintangiku dan berbuat kasar kepadaku untuk mengganggu solatku, namun
aku diberi kekuatan oleh Allah untuk mengalahkannya hingga aku pun mencekiknya.
Sungguh muncul dalam diriku keinginan untuk mengikatnya pada salah satu tiang
di masjid hingga pagi agar kamu dapat menyaksikannya. Namun tiba-tiba aku
teringat ucapan saudaraku, Sulaman, "Ya Tuhanku ampunilah aku dan
berikanlah aku kerajaan yang tak layak buat seorangpun sesudahku" (QS
Shad:35, Sy). Maka Allah pun menolaknya dalam kehinaan ". (HR Al Bukhari
dan Muslim. Lihat shahih Al Bukhori Juz 1 Halaman 209 dan shahih Muslim Juz 1
Halaman 242)
An-Nasa`i
meriwayatkan atas syarat (perawi) al-Bukhari, dari Aisyah radhiyallahu 'anha:
'Sesungguhnya Nabi shalat, lalu syaitan
datang, maka baginda memegangnya, menjatuhkannya, lalu mencekiknya. Rasulullah
saw. bersabda: (maksudnya)
'Hingga
aku merasakan dingin air liurnya di atas tanganku. Kalau bukan kerana doa nabi
Sulaiman niscaya ia tetap diikat hingga orang-orang melihatnya.'[1]
Dan diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Daud dari hadits Abu Sa'id t, dan padanya: 'Aku menurunkan tanganku, aku
tetap mencekiknya hingga aku merasakan dingin air liurnya di antara dua jemariku
ini yaitu jempol/ibu jari dan yang di sampingnya (telunjuk).'
"Rasulullah SAW
berdiri melakukan shalat lalu kami dengar beliau mengatakan "Aku
berlindung kepada Allah darimu". Setelah itu beliau mengatakan: "Aku
melaknat kamu dengan laknat Allah" sebanyak tiga kali seraya menjulurkan
tangannya seakan akan beliau menggapai sesuatu. Ketika beliau telah selesai
shalat, kami bertanya: "Ya Rasulullah, tadi kami mendengar engkau
mengucapkan kata - kata yang belum pernah kami dengar dari engkau mengucapkan
itu sebelumnya dan kami pun melihat engkau mengulurkan tanganmu".
Rasullullah SAW bersabda: "Sesungguhnya musuh Allah, iblis datang membawa
obor api hendak diletakkan diwajahku, lalu aku berkata: "Aku laknat engkau
dengan laknat Allah yang sempurna". maka iblispun mundur sebanyak tiga
langkah. Aku bermaksud menangkapnya. Demi Allah sekiranya bukan karena doa
saudaraku Sulaiman, niscaya pagi harinya ia benar - benar terikat dan dapat
dijadikan mainan anak - anak Madinah". (HR Muslim Juz 1 Halaman 244)
Kesimpulan yang
dapat diambil dari kisah ini adalah :
- Jin dapat mengganggu manusia ketika solat
- Jin dapat dikalahkan dalam pertempuran jarak dekat
- Jin dapat disakiti / dicekik
- Air liur Jin itu dingin
- Sahabat Nabi tidak melihat bahawa Baginda sedang berkelahi dengan jin (jinnya berbentuk ghoib) maka manusia boleh menyakiti jin walaupun jin berwujud ghoib.
- Iblis dapat membakar manusia dengan energi api
- Doa ruqyah yang dibacakan dapat membuat Iblis mundur dan terkalahkan.
- Jin dapat diikat dan dapat dilihat manusia hingga dapat menjadi mainan anak-anak Madinah
2. KISAH PERTEMPURAN SAHABAT DENGAN JIN
Ubay bin Kaab dan Abu Hurairah
menangkap Jin pencuri
Dari Ubay bin
Kaab RA, dahulu mereka memiliki suatu wadah atau bekas tempat mengeringkan
kurma. Di dalam wadah itu terdapat biji kurma. Pada suatu hari mereka mendapati
jumlah kurma di dalamnya berkurang. Maka pada suatu malam mereka menjaganya dan
tiba-tiba ada suatu makhluk seperti seorang anak yang berumur baligh. Lalu
akupun memberinya salam dan ia menjawabnya. Aku berkata, “Engkau manusia atau
jin?” Makhluk itu menjawab, “Jin.” Aku berkata“ Perlihatkanlah tanganmu!”
Ternyata tangan itu adalah tangan anjing dan rambutnyapun rambut anjing. Aku
berkata, “Beginikah bentuk jin?” Jin itu menjawab, “Engkau telah mengenal bentuk
jin,tetapi diantara mereka ada lagi yang lebih menakutkan dariku.”Aku bertanya,
“Mengapa engkau mencuri?” Jin itu menjawab, “Aku mendengar bahwa engkau adalah
orang yang gemar bersedekah, karena itu, aku ingin mendapatkan sebahagian dari
makananmu.” Aku bertanya, “Apa yang dapat menghalangi kalian (golongan jin)
dari mengganggu kami?” Jin itu menjawab, “Ayat Kursi.” Setelah itu, akupun
meninggalkannya, dan keesokan harinya aku mendatangi Rasulullah SAW dan
menceritakan perihal tersebut. Lalu beliau Rasul bersabda, “Makhluk buruk
berkata benar”. (HR Ibnu Hibban)
Sahabat Nabi
saw., Abu Hurairah as., menceritakan bahwa beliau ditugaskan oleh Rasulullah
saw untuk menjaga zakat pada bulan Ramadan. Pada suatu malam, ia kedatangan
seorang yang merangkak untuk mengambil makanan. Abu Hurairah menangkapnya
sambil berkata, "Demi Allah, engkau pasti kubawa kepada Rasulullah
saw." Yang ditangkap itu berkata, "Aku perlu dan aku mempunyai
anak-anak (keluarga)." Maka, Abu Hurairah melepaskannya. Peristiwa serupa
terulang, dan pada malam ketiganya Abu Hurairah berkeras membawanya kepada
Rasulullah saw. Yang ditangkap itu mengimbau sambil mengajarkan kepada Abu
Hurairah agar membaca ayat Kursi sebelum tidur supaya terpelihara dari gangguan
syaitan. Keesokan harinya Nabi saw. bertanya kepada Abu Hurairah apa yang
dialaminya semalam, dan setelah dijelaskannya, Nabi saw. bersabda,
"Sesungguhnya ia telah berucap benar kepadamu, walau sebenarnya dia
pembohong. Tahukah engkau siapa yang engkau ajak berbicara sejak tiga malam?"
"Tidak!" (jawab Abu Hurairah). Sabda Nabi saw., "Itulah
syaitan."
Kesimpulan yang
dapat diambil dari kisah ini adalah :
- Jin dapat ditangkap
- Jin dapat menjadi pencuri di alam manusia
- Wujud jin sangat jelek (tangannya seperti anjing dan rambutnyapun seperti rambut anjing)
- Ayat Kursi bisa mengusir jin.
Khalid bin Walid membunuh Jin
Uzza
Dari Abu
Al-Thufail, beliau bercerita, “Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam menaklukkan kota Mekah, beliau mengutus Khalid bin al Walid ke
daerah Nakhlah, tempat keberadaan berhala ‘Uzza. Akhirnya Khalid mendatangi
‘Uzza, dan ternyata ‘Uzza adalah tiga buah pohon Samurah. Khalid pun lantas
menebang ketiga buah pohon tersebut. Ketiga buah pohon tersebut terletak di
dalam sebuah rumah. Khalid pun menghancurkan bangunan rumah tersebut. Setelah
itu Khalid menghadap Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan melaporkan
apa yang telah dia kerjakan. Komentar Nabi, ‘Kembalilah karena engkau belum
berbuat apa-apa.’ Akhirnya kembali. Tatkala para juru kunci ‘Uzza melihat
kedatangan Khalid, mereka menatap ke arah gunung yang ada di dekat lokasi
sambil berteriak, “Wahai ‘Uzza. Wahai ‘Uzza.” Khalid akhirnya mendatangi puncak
gunung, ternyata ‘Uzza itu berbentuk perempuan telanjang yang mengurai
rambutnya. Dia ketika itu sedang menuangkan debu ke atas kepalanya dengan
menggunakan kedua telapak tangannya. Khalid pun menyabetkan pedang ke arah jin
perempuan ‘Uzza sehingga berhasil membunuhnya. Setelah itu Khalid kembali
menemui Nabi dan melaporkan apa yang telah dia kerjakan. Komentar Nabi, “Nah,
itu baru ‘Uzza.” (HR. An-Nasa’I, Sunan Kubro no. 11547, jilid 6 hal.
474, terbitan Darul Kutub Ilmiyyah Beirut, cetakan pertama 1411 H.)
Kesimpulan yang
dapat diambil dari kisah ini adalah :
- Tuhan-tuhan yang disembah selain Allah adalah Jin
- Pohon-pohon yang dikeramatkan itu tempat tinggal jin
- Jin ada yang berjenis kelamin perempuan
- Manusia bisa membunuh jin dengan pedang
Ammar bin Yasir berkelahi
dengan jin lalu membunuhnya
Al-imam Baihaqy meriwayatkan sebuah hadits dari al-Hasan, bahwasanya 'Ammar bin Yasir berkata,"Aku ikut bersama Rasulullah saw pernah memerangi jin dan manusia." Seseorang bertanya kepadanya tentang memerangi jin, dan 'Ammar bin Yasir menjawab,"Rasulullah saw mengirimku ke suatu sumur tempat beliau saw mengambil air. Lalu aku MELIHAT SYAITAN DALAM BENTUKNYA. Dia menyerangku dan akupun menyerangnya, sehingga kami terlibat dlm pergulatan. Suatu saat aku menghantam hidungnya dengan batu sekepalan tangan yang kutemukan.
" Nabi saw mengatakan,"Ammar bertemu dengan setan di sumur, dan dia membunuhnya." Ketika aku kembali, Rasulullah saw bertanya kepadaku, dan akupun menceritakan apa yang kualami. Saat itu Abu Hurairah ra berkata,"Ammar bin Yasir mendapat pahala dari Allah dengan mengalahkan setan menurut ucapan Rasulullah saw."
Kesimpulan yang
dapat diambil dari kisah ini adalah :
- Jin akan terluka jika dipukul dengan benda-benda alam manusia
- Jin boleh mati terbunuh oleh manusia
- Manusia bisa melihat jin pada keadaan tertentu.
KESIMPULAN
Umumnya kita
takut kepada jin (syaitan) yang menampakkan diri. Padahal pada saat jin
itu menampakan diri adalah saat ia dalam posisi lemah. Kenapa? Kerana jin itu
mahluk ghaib yang tidak terlihat mata. Pada saat ia menampakan diri pada
manusia maka berlakulah hukum alam nyata (non ghaib) iaitu jika di pukul sakit,
malah boleh dibunuh.
Contoh hadis
diatas banyak menceritakan kisah pergelutan sahabat dengan jin yang membuktikan
bahawa saat jin menampakan diri adalah saat terlemah dia. Kisah-kisah itu
antara lain, Umar bin khatab yang mengalahkan jin dalam suatu pergelutan. Kisah
ini diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas'ud. Abu Hurairah pernah pernah bergelut
dan memukul jin yang mencuri kurma (HR Bukhari).
Abu Ayub al-Anshari
juga pernah menangkap jin yang awalnya berbentuk kucing. kisah ini di
riwayatkan Ath Thabrani. Bahkan salah seorang pemuda sahabat nabi dapat
membunuh jin yang berbentuk ular (HR Muslim).
Pertanyaannya
adalah Jika jin dapat dikalahkan bahkan dibunuh ketika mereka menampakkan diri
maka apakah para sahabat nabi itu dapat menangkap atau membunuh jin jika si jin
itu tidak menampakan diri? Jawabannya tentu saja ya kerana walau mereka tidak
dapat melihat jin saat ada di alamnya tetap dapat dikalahkan bahkan dibakar
dengan ayat-ayat Allah. Selain itu walaupun jin sedang berwujud ghoib tetaplah
dapat disakiti oleh benda-benda di alam manusia. Sudah mahsyur diketahui oleh
para ulama bahawa jin dapat tersakiti oleh air panas, batu yang dilemparkan
yang tanpa sengaja terkena jin, kita tanpa sangaja menduduki jin, mengencingi
jin, ketika jin tersebut berwujud ghoib (tidak terlihat mata manusia).
Selain itu jin
juga dapat kita hancurkan dan disakiti walaupun jin tersebut sangat jauh berada
dari tubuh kita, sebagaimana Rasul mengalahkan jin yang mengejar baginda dari
jarak jauh dengan kalimah Tammah/sakti yang diajarkan Jibril AS.
Sekian sahaja perkongsian pada kali ini...saya berharap akan ada
keberanian dalam diri setiap manusia untuk menentang dan menangkis setiap
kejahatan jin yang berwujud ghaib. Pasti dengan izin Allah makhluk jin yang
jahat dapat dikalahkan asalkan kita mempunyai ilmu dan keberanian.
Sumber asal:
No comments:
Post a Comment